Sabtu, 22 Januari 2011

Pendahuluan.

1.Tinjauan.

   Kerajaan Silou adalah satu diantara kerajaan-kerajaan tertua dan tersebar di Sumatera Timur. Sebagai penerus Kerajaan Nagur yang beralih nama menjadi Nagur Bolag Silou dengan bentuk negara konfederasi. Tetapi oleh pengaruh Aceh konfederasi ini menjadi empat kerajaan yang masing2 berdiri sendiri yaitu : Silou, Panei, Siantar, dan Batang iou(Tanoh Jau yang kemudian beralih menjadi Tanah Jawa). Perpecahan ditubuh kerajaan Silou menimbulkan timbulnya empat kekuasaan baru yang lebih kecil yaitu Dolog Silou, Silimakuta, Purba dan Raya.
Dengan demikian terdapatlah tujuh kerajaan di Simalungun hingga masa pendudukan Belanda yaitu Dolog Silou,Silimakuta,Purba,Raya,Panei,Siantar dan Tanah Jawa.

2. Leluhur.

  Pustaha Silou dan cerita turun temurun dari orang-orangtua hanya menyebutkan bahwa leluhur Silou berasal dari Tambak Bawang.Tidak didapat informasi yang menjelaskan asal usul marga Tambak sebelum berdomisili di Simalungun.Cerita-cerita yang didapat dari orang-orang tua,kalaupun ada tidak sama. Ada yang menceeritakan bahwa leluhur Silou itu berasal dari Aceh. Tempat mereka yang pertama,ketika tiba dari Hindia Belakang,adalah di Banua,sebuah negri yang terletak di Teluk Kampai(Dlm bahasa Aceh: Kampai disebut Sampee yang berarti tiba).Tetapi ketika negeri itu diserang Majapahit pada tahun 1337, yang disusul dengan serangan kedua pada tahun 1347 terjadilah migrasi besar2an ke pedalaman Gayo(kayo atau gayo berarti lari),Lingga dan tiga orang lagi ke Selatan(Nagur).Tetapi oleh karena perbedaan pendapat dua dari yang ke Selatan ini pergi lebih jauh lagi menyeberang ke Samosir.(Samosir datang dari perkataan "samisir"(berangkat bersama). Salah seorang keturunan Nagur ini,yakni marga Purba, membuka perkampungan Tanjung Purba(kecamatan Cingkes sekarang). Disana ia kawin dengan boru Sembiring dari rumah bolon (mbelin) dan beroleh putra : Tambak, Tua/Tanjung,Sigumonrong dan Silangit. Tambak membentuk perkampungan baru dengan nama Tambak Bawang. Salah seorang keturunannya menjadi pangulu. Putera dari Penghulu ini ada 4 orang laki-laki dan seorang perempuan,yaitu Oppung Nengel,Putera Kedua(dikeramatkan),Tuan Horsik, Siboru Hasaktian, dan Putera Bungsu( yang pergi ke Sukanalu tempat asal usul ibunya).Hanya seorang dari mereka yaitu Oppung Nengel,yang tetap mendiami tanah leluhur. Keturunannyalah sebagian marga Tarigan Tambak yang ada di Bawang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar